Social Icons

Tampilkan postingan dengan label Media. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Media. Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 Agustus 2014

Fenomena Selfie di Media Sosial

Setahu saya (yang dikatakan sebagai orang katrok ini), selfie itu memamerkan diri, biasanya dengan menggunakan foto (ataupun audio visual) dari hasil kamera lalu dipublikasikan. Bisa dipublikasikan melalui sosial media.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam era globalisasi ini mempunyai andil yang besar terhadap fenomena selfie yang lagi nge-trend (rujukan ?).
Kita sering melihat fenomena selfi tersebut, misal selfie lepas jilbab, selfi jilboobs (jilbab dan boobs atawa berjilbab tapi memakai pakaian ketat), selfie hijabers (tutorial memakai hijab), selfie sejoli yang mengarah pada tindakan free sex (orang Indonesia suka sekali dengan segala hal yang berhubungan dengan "free", paling tidak discount ataulah kredit, biar dikatakan modern ), selfie makan, selfi plesiran, selfi-selfi lainnya.
Fenomena dan realitas selfi bisa juga dimaknai sebagai "selfishly" ataupun dianalisa menggunakan ilmu psikologi, jurnalisme, fotografi dan komunikasi massa dan media. Selfi juga diartikan sebagai self image.
Fenomena selfie di media sosial setidaknya merupakan nilai aktualisasi dan eksistensi diri. Buah dari narsisisme (yang memabukkan). Semakin eksis, semakin narsis. Pola komunikasi multi arah yang terwadahi dalam dunia keseketikaan melalui internet. Keseketikaan itu pula yang mendasari seseorang untuk selalu mengabadikan moment dalam hidupnya. Berbagi self image dalam media sosial. Semua mengglobal. Tak ayal, tingkat filterisasi dalam keseketikaan di internet tersebut mulai tak berfungsi maksimal karena banyaknya informasi yang masuk bertubi-tubi. Media sebagai mind control.  Pengolahan, filterisasi, kebebasan juga kecepatan akses loading internet.

Selfi, Kuburan Tionghoa
Selfi di Kuburan Tionghoa, Timur Universitas Muria Kudus (UMK) , Jawa Tengah, Indonesia.



Coba bandingkan antara nilai aktualisasi dan eksistensi diri terhadap foto selfi di Kuburan Tionghoa disamping ini. Self image berhubungan dengan nilai diri, ke-aku-an.
Foto itu juga memiliki cerita. Cerita yang multi interpretasi, baik gambar secara tunggal ataupun dirangkaikan.

by Facebook Comment

Jumat, 01 Agustus 2014

Mutu Sinetron Religi Di Negeri Kita

Mega Carefansa, Serial Ramadhan; Sinetron Religi Indonesia
Kisah 9 Wali---Lara / Rara Santang, Ibu Sunan Gunung Jati (Mega Carefansa)


Shiwa, Sati, Mohit Raina, Mouni Roy, Serial India, Purana
Mahadewa---Shiwa (Mohit Raina) dan Sati (Mouni Roy)

Fenomena "born again moeslim" sedang marak, apalagi Ramadhan tahun ini. Fenomena dan realitas seperti ini mempunyai arti ganda ; menggembirakan sekaligus mengkuatirkan.
Kondisi ini merambah hingga dunia pertelevisian (bahasanya capres : pertelevisian, pertelemisian) dengan maraknya tayangan bernuansa religi (Islam), salah satunya sinema elektronik (sinetron).
Tetapi ketika saya menonton sinetron yang berbau (maklum mulutnya lagi puasa ) religi, yang seharusnya tontonan tersebut bisa menjadi salah satu alternatif tuntunan tetapi malah banyak terjatuh sekadar hiburan. Kurang kaya perspektif Islam yang rahmatan lil 'alamin, kemajemukan Indonesia tidak terekspos dan tergali, kurang menyentuh kehidupan riil masyarakat mayoritas Islam Indonesia yang sesungguhnya tertindas, kurang mampu menghadirkan tantangan agama (Islam) dalam era modern, tantangan serta jawaban, masih seabrek lainnya yang belum dieksplor secara maksimal dari segi cerita.
Sebagai pemirsa, untuk memperoleh kemajemukan dan penghargaan terhadap pularitas, saya harus menyatukan sendiri mozaik-mozaik itu kala menonton Mahabharata, Mahadewa, Kisah 9 Wali, Para Pencari Tuhan, Jodha Akbar, misalnya. Sebagai perbandingan.
by Facebook Comment

Jumat, 03 Januari 2014

Masyarakat E- Life


Teknologi Informasi dan Komunikasi, E life style
Internet Masuk Desa
Globalisasi telah mengubah pola kehidupan masyarakat dari yang serba konvensional menuju serba instant. Perkembangan dan kecanggihan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) berdampak pada terbentuknya masyarakat berbasis elektronik. Sepakat dengan McLuhan, kecepatan media elektrik mengembalikan kita pada lingkungan " ke-seketika-an " ( all at onceness ) dari kurun non cetak, non liniar dan non analitis.
Masyarakat semakin terbius ( dimudahkan ) oleh media berbasis elektronik seperti ; e-commerce, e-goverment, e-banking, e-library, e-book, e-mail, e-ducation, e-newspaper, dan masih banyak lagi.
Sebenarnya Kementrian Komunikasi dan Informasi pun memiliki Program Desa Informasi sebagai salah satu respon dari perkembangan TIK berbasis masyarakat pedesaan. Jika program ini dilaksanakan dengan konsisten, kontinyu, tertarget, terintegrasi, dengan pengawasan dan evaluasi akan menjadikan masyarakat sadar, melek TIK. Kemudahan mengakses informasi pada segala bidang, menjadi salah satu indikasi tingkat pendidikan masyarakat suatu daerah.
by Facebook Comment

Selasa, 30 Juli 2013

Radio MBS : Irama Gangga


Radio MBS Jogja
Program " Irama Gangga " merupakan program dari MBS, sebuah 
radio lokal di Jogja yang mulai mengudara sejak tahun 1980-an dan 
masih eksis sampai sekarang. Program ini tidak melulu membahas 
tentang musik dan film, namun juga Budaya India itu sendiri. Riset 
projek ini membawa kami pada ' sub kultur ' baru atas konsumsi 
budaya populer India di Indonesia. Para penggemar Irama Gangga 
ini tidak sebatas mengonsumsi, bahkan memproduksi pengetahuan 
baru. 
Program ini menjadi semacam pusat study budaya populer India. 
Mereka melakukan pengarsipan data ( koleksi sejarah ), mempelajari 
Bahasa India lewat film hingga menghasilkan kamus, bahkan 
beberapa mengidentifikasikan diri mereka melalui gaya berpakaian 
dan nama alias " India ". Semua dilakukan dengan cara yang unik 
 dan jelas organik.
by Facebook Comment

Sabtu, 22 Juni 2013

Radio ; Antara Imajinasi dan Visualisasi


 
Radio kuno
Radio Transistor
" Banyaklah mendengar ", begitulah pepatah bijak mengatakan. Tahun 80-an sampai dengan awal 90-an merupakan fenomena booming nya sandiwara radio. Maklum tahun tersebut belum banyak stasiun tv swasta yang mengudara, tak pelak TVRI adalah satu - satunya stasiun sebagai hiburan, informasi dan edukasi. Sedangkan radio berada pada masa jayanya dalam mengambil kesempatan sebagai media hiburan, informasi dan edukasi yang merakyat.
Sandiwara radio menjadi primadona acara, disiarkan lebih dari 512 stasiun yang tergabung dalam Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia ( PRSSNI ). Naskah cerita yang ditulis secara apik, keprofesionalan serta kekhasan pengisi suara menimbulkan imajinasi pendengar. Dari bunyi - bunyian yang ditimbulkan, pendengar membangun imajinasi visual masing - masing.
by Facebook Comment

Senin, 13 Mei 2013

Eyang Subur dan Iklan Klenik


Kasus Eyang Subur dan Adi Bing Slamet terus mendapatkan porsi lebih dalam pemberitaan, baik infotainment maupun pembahasan yang lebih serius. Dikaitkan dengan mistik, klenik, santet, penipuan, poligami bahkan aliran sesat. Media mempunyai peluang besar membuat ' lawakan ' ini menjadi trending topic dan menempati rating tinggi ( perlukah survey ?! ).
Klenik dalam istilah Jawa merupakan sesuatu yang tersembunyi atau hal yang dirahasiakan untuk umum. Sedangkan ilmu klenik adalah pengetahuan yang menjelaskan hal – hal yang ghaib
( Wikipedia ). Dalam definisi lain, klenik juga dapat diartikan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan akan hal – hal yang mengandung rahasia dan tidak masuk akal ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989 : 409 ).
Klenik berbeda dengan mistik. Mistisisme lebih global dan luas mencakup pembahasan tentang hal – hal gaib, sedangkan klenik bagian dari mistisisme. Mistisisme berasal dari Bahasa Yunani “ Meyein “, yang berarti menutup mata. Mistik merupakan sub sistem yang berada dalam hampir semua agama dan sistem religi untuk memenuhi hasrat manusia mengalami dan merasakan emosi bersatu dengan Tuhan, tasawuf, suluk, hal gaib yang tidak terjangkau dengan akal manusia biasa. Seturut dengan pengertian tersebut, dalam Ensiklopedia Nasional, mistik diartikan sebagai suatu proses yang bertujuan memenuhi keinginan atau hasrat manusia untuk mengalami dan merasakan bersatunya emosi dengan Tuhan atau kekuatan transenden lainnya.
by Facebook Comment

Pesantren : Embrio Nahdhatul Ulama II



Pondok Pesantren modern, Pesantren di Indonesia
Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
Moment Muktamar Situbondo itu disamping disambut dengan suka-cita oleh segenap kaum Nahdliyin, juga oleh pemerintahan rezim Orde Baru yang untuk sementara bisa bernafas lega karena NU sebagai organisasi massa yang mempunyai pengikut lebih dari Empat Puluh Juta orang telah menyatakan tidak berpolitik praktis. Itu berarti, harapan bagi partai utama pendukung pemerintah waktu itu yaitu Partai Golkar untuk dapat meraih suara lebih banyak dari warga NU yang otomatis menjadi massa mengambang ( floating mass ) karena NU telah memisahkan diri dengan PPP.
Andree Feillard, seoarng pengamat NU, menyebut peristiwa itu sebagai momen rekonsolidasi organisasi NU yang membentuk pola hubungan yang lebih baik antara NU dan pemerintah. ( Andree Feillard, NU vis-a-vis Negara, Lkis Yogyakarta, 1999 )
Tetapi, kelegaan rezim Soeharto tidak berlangsung lama. NU kembali terasa menjadi kekuatan oposisi utama terhadap rezim Orde Baru. Para ulama dan massa NU di bawah pimpinan Gus Dur kembali terlihat sebagai kekuatan kritis yang berani mengambil resiko dengan bersikap vokal kepada berbagai kebijakan praktik politik rezim Soeharto yang otoriter. NU di bawah Gus Dur justru malah semakin kuat menjadi kelompok penekan yang mendapat dukungan dari massa NU yang tersebar di seluruh Indonesia. Dukungan terhadap Gus Dur bukan hanya datang dari warga NU dengan para ulama dan pesantrennya serta tokoh-tokoh pro demokrasi, tetapi juga dari kelompok - kelompok minoritas dari agama lain yang ada di Indonesia. Gus Dur adalah tokoh penganjur pluralisme dan toleransi umat beragama.
by Facebook Comment

Minggu, 12 Mei 2013

PESANTREN : EMBRIO NAHDHATUL ULAMA I


Pesantren: Embrio Nahdhatul Ulama, Organisasi Islam Terbesar di Dunia
( Sebuah Penghargaan Kepada Para Ulama Penjaga Tradisi )


Sebagai organisasi sosial keagamaan, Nahdhatul Ulama ( NU ) telah menorehkan catatan yang amat layak untuk dibaca dan diperhitungkan. Baik dalam hubungannya dengan gerakan syiar keagamaan, gerakan kebangsaan dan kenegaraan, gerakan sosial kemasyarakatan maupun sebagai gerakan pemikiran. NU, yang notabene adalah organisasi yang didirikan oleh para alim ulama, adalah wadah bagi penerus cita - cita para ulama terdahulu yang berupaya mengembangkan dan menyebarluaskan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bila dilacak secara runtut dari sisi historis dan kultural, dari awal mula dideklarasikannya faham Ahlussunnah Wal Jamaah oleh Abu Musa Al Asy’ari di masa berakhirnya kepemimpinan Khulafaurrasyidin 1 hingga dideklarasikannya organisasi Nahdlatul Ulama ( NU ) di Surabaya pada tahun 1926 oleh para ulama yang dimotori oleh Hadratusyekh K.H. Hasyim Asy’ari, maka sampai kini faham Ahlussunnah Wal Jamaah yang menjadi dasar teologi organisasi NU telah mengalami perjalanan yang amat panjang dan tetap eksis hingga kini. Dan sebagai sebuah organisasi massa Islam terbesar di dunia, NU juga adalah asset penting yang mempunyai sumbangan nyata bagi eksistensi negara kesatuan Republik Indonesia dari masa ke masa.
Sedikit dari beberapa bukti tentang hal itu dapat dicontohkan dengan banyaknya lembaga pendidikan pesantren yang telah didirikan dan dikelola oleh para ulama NU yang sampai kini telah mencapai ribuan jumlahnya yang tersebar di seluruh Indonesia.
by Facebook Comment

Jumat, 15 Maret 2013

WOW [ World Of Wayang ]


WOW ; Ekspresi Modernitas dan Tradisional Dalam Wayang

Program acara Kompas Tv
Media bagi saya adalah sesuatu yang berfungsi untuk mewadahi, mengakomodir segala hal. Objek segala hal itu meliputi bendawi dan non bendawi, yang datang dari masa lalu, masa kini, masa mendatang ataupun pergulatan dari ketiganya.
Dewasa ini, sedang marak fenomena seni dan budaya Nusantara diangkat kembali ke ranah budaya elektronik. Entah hanya gejala sesaat ataupun kembali menekuni akar – akar identitas diri. Identitas yang mulai tercerabut dari rentang waktu ; Peradaban Animisme, Dinamisme, Kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha, Mataram Kuno hingga Mataram Islam, kolonialisme Belanda, Jepang, Orde lama, Orde Baru sampai Era Reformasi. Rentang waktu yang cukup lama.
Jika boleh, semua itu bisa dirangkum atau disimbolisasikan secara tepat dalam bentuk media Wayang. Wayang adalah perlambang manusia Indonesia itu sendiri.
Tampaknya ekspresi [ baca ; tradisi dan modernitas ] ditangkap begitu “ wow “ oleh Kompas Tv yang mengusung tag line “ Inspirasi Indonesia “. salah satu stasiun televisi swasta yang mengembangkan Sistem Siaran Jaringan [ SSJ ].
by Facebook Comment

Senin, 11 Februari 2013

Pasar Tradisional Dan Baju Kotak - Kotak

Tulisan " Pasar Tradisional dan Baju Kotak - Kotak " ini telah dijabarkan dalam tulisan selanjutnya, walaupun mengambil bidang kajian yang lebih kecil dalam kerangka yang lebih besar.
by Facebook Comment

Selasa, 29 Januari 2013

Budaya Elektronik


            2004 adalah awal bagi kami berkenalan dan bekerja sama dengan media elektronik. Bekerja sama dalam sponsorship peliputan dan promosi acara. Bukan acara seni budaya melainkan perpaduan petualangan, olah raga dan wisata.
Berangkatlah kami menuju Jalan Wonosari  kilo meter 5 dengan sepeda motor. Kami sepenuhnya sadar ketika mengendarai motor. Seolah daya magnetik begitu kuat menarik kami pada suatu tempat. Sebuah tempat yang kehijauan di perbatasan sebuah dusun. Pohon Beringin tua begitu gagah, di sekelilingnya dipagari. Daerah itu sering digunakan untuk tirakat. Banyak bekas Kemenyan, bungkus Dupa, Hio. Menurut warga setempat, Beringin akan tumbuh rindang kehijauan saat Musim Kemarau. Musim Hujan daunnya berguguran. Bersemi kembali ketika Kemarau. Tidak lama kami di tempat itu.
Setelah agak jauh meninggalkan area itu, lamat – lamat tempat itu ternyata berada di bawah Bukit Candi Boko.
Kami lanjutkan perjalanan menuju studio tv lokal. Tv lokal tersebut tergolong pioneer di daerah kami. Baru berbenah segi fisik dan teknis. Bangunan fisik untuk studio masih dikerjakan. Bahkan ketika kami melobby B. Dwi Apriyanti ( sekretaris ), para pekerja masih mengerjakan bangunan bagian dalam.
by Facebook Comment

Kamis, 20 Desember 2012

World Music


Genre musik ini dicetuskan tahun 60-an oleh seorang ahli Etnomusikologi, Robert E. Brown. Namun baru dikenal secara luas tahun 80-an. Merupakan musik tradisional dan folk yang dimainkan musisi – musisi daerah tertentu. Bukan Genre Pop ataupun Klasik.
“ Musik etnik atau when east meet west “ menurut Viky Sianipar.
Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk mengembangkan genre musik ini. Negara Kepulauan ( archipelago ), multi etnik, multi kultur. Terdiri sekitar 500-an kelompok etnis, 33 propinsi, 39 kabupaten kota dan 98 kota yang masih dibagi lagi dalam kecamatan, kelurahan, dusun. Setiap propinsi memiliki musik tradisional masing – masing. Semakin menambah daftar panjang musik khas Indonesia.
Keroncong yang terinspirasi Bangsa Portugis, Dangdut yang merupakan asimilasi musik India, Terbangan dan Sholawatan yang sejenis dengan Qawwali ( musik sufi dari Pakistan ), Macapatan ataupun bentuknya yang lebih nge-pop dalam Campursari. Campursari dipopulerkan oleh Ki Dalang Nartosabda, Manthous dan Didi Kempot.
by Facebook Comment