Social Icons

Jumat, 15 Maret 2013

WOW [ World Of Wayang ]


WOW ; Ekspresi Modernitas dan Tradisional Dalam Wayang

Program acara Kompas Tv
Media bagi saya adalah sesuatu yang berfungsi untuk mewadahi, mengakomodir segala hal. Objek segala hal itu meliputi bendawi dan non bendawi, yang datang dari masa lalu, masa kini, masa mendatang ataupun pergulatan dari ketiganya.
Dewasa ini, sedang marak fenomena seni dan budaya Nusantara diangkat kembali ke ranah budaya elektronik. Entah hanya gejala sesaat ataupun kembali menekuni akar – akar identitas diri. Identitas yang mulai tercerabut dari rentang waktu ; Peradaban Animisme, Dinamisme, Kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha, Mataram Kuno hingga Mataram Islam, kolonialisme Belanda, Jepang, Orde lama, Orde Baru sampai Era Reformasi. Rentang waktu yang cukup lama.
Jika boleh, semua itu bisa dirangkum atau disimbolisasikan secara tepat dalam bentuk media Wayang. Wayang adalah perlambang manusia Indonesia itu sendiri.
Tampaknya ekspresi [ baca ; tradisi dan modernitas ] ditangkap begitu “ wow “ oleh Kompas Tv yang mengusung tag line “ Inspirasi Indonesia “. salah satu stasiun televisi swasta yang mengembangkan Sistem Siaran Jaringan [ SSJ ].

WOW [ World Of Wayang ] adalah dokumenter Kompas Tv yang membagi cerita tentang para pelaku Wayang, jenis – jenisnya, sebarannya diseluruh Indonesia, pertunjukan dan modifikasinya. Menggandeng PT Bank Central Asia Tbk melalui Program “ BCA Untuk Wayang Indonesia “ bekerja sama juga dengan PEPADI [ Persatuan Pedalangan Indonesia ]. Program yang ditanyangkan setiap Minggu, pukul 11.30 WIB ini setidaknya memberikan gambaran tentang Wayang. Walaupun eksplorasi yang dilakukan masih sebatas bermain di permukaan. Tampaknya durasi dan fokus dokumentasi yang mempengaruhi. Belum terlalu [ baca dengan logat Bang Haji Rhoma Irama ] menyentuh ; Wayang Dalam Format Pendidikan Formal, Wayang Dalam Pendidikan Non Formal, Nilai – Nilai Budi Pekerti Dalam Wayang, Menumbuhkan Minat Dan Bakat Anak Terhadap Wayang, Wayang Sebagai Sarana Edukatif Rekreatif, Pengenalan Etika Dan Estetika Dalam Pewayangan, Pengenalan Seni Pewayangan Melalui Teknologi Modern, Manajemen Pertunjukan Wayang, Nilai Kemanusiaan Dan Efek Phsikologis Dalam Wayang, Aspek Sosial Budaya Wayang Dalam Perspektif Masyarakat Masa Kini Di Tengah Globalisasi, Pertunjukan Wayang Dalam Budaya Masyarakat Masa Kini, Wayang Sebagai Komoditas Industri Dan Pariwisata, Pemahaman Nilai Filosofi, Etika Dan Estetika Dalam Wayang, Garap Iringan Pakeliran Dalam Pertunjukan Wayang 1.
Fokus pada 2 hal ; pendidikan dan pengembangan [ pelestarian ] Wayang. Pengembangan memerlukan serangkaian riset yang melibatkan inter disiplin ilmu pengetahuan. Karena wayang adalah milik setiap orang dan salah satu jati diri serta budaya bangsa.
Menurut White dalam Teori Evolusi Kebudayaan mengatakan ; faktor – faktor lain tetap saja, namun kebudayaan berkembang bila kadar energi yang tersedia untuk setiap orang [ per capita ] dalam setiap tahun bertambah atau bila efisiensi dari cara – cara penggunaan energi meningkat 2 . . Dengan kata lain, suatu teknologi yang lebih maju memberi kepada manusia penguasaan energi yang lebih banyak [ energi manusia, hewan, Matahari dan sebagainya ] dan hasilnya adalah kebudayaan manusia berkembang dan berubah.
Dan, WOW [ World Of Wayang ] telah dan terus mendokumentasikan perkembangan itu melalui media elektronik. Sedangakan merujuk pada fungsi persebaran , media [ Kompas Tv ] pun harus mulai mengembangkan [ lagi ] sisitem kerja sama siaran jaringan ke luar negeri. Melalui program pertukaran dokumentasi seni dan budaya, salah satunya.
Wayang dalam lingkup persebaran, pengembangan merupakan perjumpaan antara Budaya India, Jawa [ Indonesia ] dan Arab [ pengaruh Islamisasi ].
Lalu ekspresikan semua dengan ; “ Wow !, sambil koprol “ 3.


Bantul, 6 Maret 2013.

Catatan Akhir “ WOW [ World Of Wayang ] “ :

1 Beberapa tema dari pewayangan tersebut [ pendidikan dan pengembangan ] telah ditayangkan dalam beberapa episode WOW Kompas Tv.
Tampaknya tulisan “ Lukisan Anak – Anak di Bali “ oleh Jane Belo yang aslinya merupakan kertas kerja yang dipersiapkan untuk Kongres Kebudayaan yang diorganisir Java Instituut, merupakan konferensi pertama bertempat di Bali dimana berkumpul para ahli dari berbagai bidang keahlian tentang Indonesia [ Oktober 1937 ]. Kertas kerja tersebut telah diterbitkan di Majalah Djawa terbitan Java Instituut no. 5 dan 6 tahun 1937, juga dalam ; Childhood in Contemporary Cultures, The University of Chicago Press, Phoenix edition 1963 halaman 56 – 69 --- masih tetap relevan karena menyuguhkan diskripsi yang jelas bagaimana pengaruh kebudayaan terhadap proses “ penempaan “ seorang seniman.
Penulis menguraikan hasil pengamatannya mengenai proses perkembangan melukis menurut gaya tradisional dari 20 anak laki – laki di Bali, berumur 3 – 10 tahun. Anak – anak dari Desa Sajan, Kabupaten Gianyar, yang sengaja dikumpulkan dan difasilitasi untuk melukis.
Dunia hayal anak – anak Bali waktu itu adalah ; Wayang. Terproyeksi dalam lukisan – lukisan karya mereka.
Simak penelitian tersebut dalam ;

T.O Ihromi ( editor ), 1996. Pokok – Pokok Antropologi Budaya. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
[ lihat Bab X. Lukisan Anak – Anak di Bali, halaman 180 – 203 ].

Apakah Dunia Wayang masih merasuk kedalam alam pikir anak – anak kita sekarang ?!.

2 Leslie A. White, 1949. The Science of Culture. New York : Farrar, Straus and Gudahy, page 368 – 369.
Teori tentang Evolusi kebudayaan sebelumnya juga sudah dicetuskan pleh para ahli Antropologi.

Edward B. Taylor ( 1832-1917 ),menyatakan bahwa semua masyarakat manusian melewati 3 tahap utama dalam evolusi ; tahp liar ( savagery ), biadab ( barbarism ), dan akhirnya peradaban ( civilizatation ).
Selengkapnya dalam ; Edward B. Taylor, 1958. Primitive Culture. New York : Harper Torchbook ( pertama diterbitkan 1871 ).

Lewis H. Morgan ( 1818-1889 ), merupakan pengembakan dari Teori Taylor ; Tahap Savagery dan Barbarism dibagi lagi menjadi 3 tahap ( tinggi, menengah, rendah ). Ketiga tahap itu dibedakannya menurut hasil – hasil teknologi yang telah dicapai.
( Lewis Henry Morgan, 1964. Ancient Society. Cambridge Mass : Belknap Press, pertama kali diterbitkan 1877 ).
Bandingkan dengan Leslie A. White pada penekanan bidang teknologi.

Teori evolusi yang sebelumnya ( Taylor, Morgan ) mendapat kritikan dari Boas pada tahun 1896.
Franz Boas, 1940. The limitation of The Comparative Method in Anthropology. New York : MacMillan ).

Julian H. Steward, membedakan pemikiran evolusi menjadi ; Unilinear atau Klasik ( Teori Taylor, Morgan ), Universal ( Teori White ), Multilinear ( Teori Julian H. Steward ).
Selengkapnya ; Julian H. Steward, 1955. Theory of Culture Change. Urbana : University of Illinois Press.

Marshall Sahlins dan Erman Service, mengkombinasikan Teori White dan Steward dengan mengakui 2 macam evolusi ; khusus ( specific ) dan umum ( general ).
Marshall D. Sahlins dan Erman R. Service, 1960. Evolution And Culture. Ann Arbor : University of Michigan Press.

Pandangan tentang Evolusi Kebudayaan ini tidak tergantung pengungkapan evolusi biologi yang telah terjadi, hal ini sudah ada jauh sebelum Origin of Species karangan Charles Darwin.

3 Ungkapan gaul cenderung lebay [ berlebihan ] tentang ; “ WOW, sambil koprol “ dipopulerkan dalam iklan provider selular di Indonesia. Strategi marketing untuk menjaring konsumen generasi muda.
by Facebook Comment

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda akan memperkaya wawasan.