Pematung ini mengaku tak pernah riset untuk sebuah penciptaan karya. Tetapi dengan caranya sendiri ia telah menunjukkan bagaimana ` proses riset ` itu menjadi bagian dari proses kretifnya.
Dolorosa Sinaga : Sebuah Tafsir Dan Praktik Untuk Riset Seni
Orangnya mungil, tubuhnya kurus. Itulah dia sejak dulu, tak pernah “ bengkak “, walau kini sudah lewat setengah baya. Ia tidak sibuk ke fitness centre, pengobatan atau diet yang menguruskan badan. Tapi ia sangat sibuk dengan berbagai kegiatan ; seniman, dosen, gerakan reformasi, pemikiran baru dan macam – macam lagi. Ia tak betah “ diam “.
Seniman patung yang lahir di Sibolga, Sumatra Utara itu lincah dalam bergerak, lancar bicaranya dan tampak segar, tangguh. Tipe Srikandi bukan Subadra, andai kita boleh memakai Wayang Jawa.
Karirnya telah menjulang dalam seni patung --- produktif, karyanya hadir diberbagai pameran dalam dan luar negeri --- sebagian mengisi rumah kolektor, galeri, museum dan sebagian lagi di rumahnya.
Patung – patungnya hampir semua mengenai perempuan, menyendiri maupun berkelompok. Tidak sekedar “ perempuan “, tentu. Ada sesuatu yang khusus, khas terucap dari karyanya ; kuatnya daya ungkap tubuh walau ukuran – ukurannya kecil.
I. Wibowo mwnuliskan, dalam booklet pamerannya di Galeri Nasional tahun 2001 ; ... “ bukan manusia asal manusia ... manusia yang bergerak dari tari yang gemulai hingga geliat kesakitan “.
by Facebook Comment