Social Icons

Tampilkan postingan dengan label Pagelaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pagelaran. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 Agustus 2014

Wayang Suket Asli Pakem

Wayang Suket Asli Pake, Ki Mujar Sangkerta, Pentas Wayang Kolaborasi di Yogyakarta
Wayang Milehnium. Gambar : Ki Mujar Sangkerta 
Beberapa waktu lalu saya dihubungi seseorang melalui Google Talk. Ia menginformasikan bahwa ia sedang mengadakan acara pengajian di Jogja. Waktu itu masih dalam Bulan Ramadhan. Pengajian apapun bentuknya merupakan kegiatan yang positif. Ia juga bertanya padaku, "Mengapa memakai nama 'Cybersufi', apakah ada hubungannya dengan aliran tasawuf atau dzikrulloh ?!"
Jawabanku, "Saya sedikit menerangkan tentang Cybersufi tersebut dalam tulisanku di blog ini, makna dhahirnya. Saya hanya orang kampung sederhana yang suka menulis saja" (dalam percakapan saya tulis, "saya orang yang suka menulis dan otak-atik kata saja" ).


Saya lebih menyukai pendekatan kultural. Karena dari pendekatan (kedekatan) tersebut terjalinlah hubungan, yang diawali dari bentuk kerinduan sosio-kultural juga pemahaman tentang multikultur.
Apa yang lebih indah selain kerinduan, pemahaman ?!.



(Diambil dari status Facebook Panji Cybersufi dengan revisi seperlunya, 25 Juli 2014).
by Facebook Comment

Senin, 09 September 2013

Biennale Jogja XII : Perjumpaan Indonesia Dengan Negara – Negara Arab


Interaksi antara Indonesia dengan Negara – negara Arab sudah berlangsung sejak abad ke-7 ketika jalur pelayaran internasional yang ramai melalui Selat Malaka terbentuk. Jalur tersebut menghubungkan kebudayaan – kebudayaan yang berbeda ( antara lain Cina, Sriwijaya dan Bani Ummayah ). Penyebaran Kebudayaan Arab dan Islam dilakukan melalui hubungan perdagangan. Tidak bisa dipungkiri bahwa sejarah persentuhan masyarakat lokal dengan Islam, melalui Kebudayaan Arab pada masa itu, melatari terbentuknya Indonesia – negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia saat ini.
Sekarang, isu – isu hubungan Indonesia dan Negara – negara Arab menjadi semakin penting didiskusikan. Dalam konteks kebudayaan global, perkembangan seni rupa kontemporer di Arab dan Asia Tenggara justru menjadi faktor yang paling menonjol untuk dijadikan sebagai  motif pembangunan hubungan yang lebih erat dan mendalam diantara kedua kawasan tersebut. Kedua kawasan tersebut bukanlah bagian dari wilayah arus utama seni rupa modern yang berpusat di Eropa dan Amerika. Menyusul perubahan – perubahan ekonomi dan politik global, muncul kesadaran baru diantara para pelaku seni wilayah – wilayah non pusat, termasuk Asia Pasifik dan Arab untuk melakukan inisiatif – inisiatif dalam bentuk kegiatan pameran internasional, art fair, dan program – program residensi seniman yang pada akhirnya membentuk topografi baru seni rupa internasional.
Seni rupa kontemporer di Indonesia dan Negara – negara Arab memiliki potensi sebagai suatu kategori baru yang menyela stereotip – misalnya ' Seni Rupa Negara – negara Islam ' – yang selama ini dihasilkan oleh sistem representasi dominan yang berlaku dalam medan seni rupa global.
by Facebook Comment

Fenomena Mudik dan Silaturrohmi Lebaran

 
Dalam perjalanannya untuk mencapai Piramida Mesir, Santiago bocah pengembara itu berjumpa dengan pedagang kristal di Pasar Tangier.
            “ Bapak tidak pernah bermimpi berkelana ? ” tanyanya lugu pada pedagang yang sepanjang harinya hanya menjalani hari – harinya di toko kristalnya. Sebagai Muslim, pedagang itu mengaku punya keinginan sekaligus kewajiban besar untuk pergi ke Mekah, tempat yang digambarkannya pada bocah itu. Jauh lebih bermakna dari Mesir. Itulah sebab, ia tiap hari banting tulang untuk mengumpulkan uang dan rela hidup irit. Kini ia sudah kaya, lalu kenapa pula ia tidak pergi ke Mekah ?.
            “ Justru pikiran tentang Mekah-lah yang membuatku terus hidup. Itulah yang membuatku kuat mengarungi hari – hari yang sama belaka : menghadapi kristal – kristal bisu di rak dan sanggup makan siang dan malam di warung jelek yang itu – itu juga. Aku takut bila impianku terwujud, aku tidak punya lagi alasan untuk hidup “, demikian jawaban si pedagang.

by Facebook Comment

Selasa, 30 Juli 2013

Tradisi Ramadhan ; Tadarus Al Qur'an


Tradisi Ramadhan 1 ; Tadarus Al Qur'an di Kampungku

Tradisi Ramadhan
Setiap menjelang Ramadhan suasana menjadi marak. Baik dari segi dan dimensi spiritual, sosial kemasyarakatan, seni budaya, ekonomi, politik, kesehatan, kriminalitas. Marak, karena kesemua itu berkorelasi. Walaupun toh, pada waktu - waktu lainnya juga begitu tapi Ramadhan mempunyai nilai beda tersendiri. Meriah secara fisik ( seperti festival ), emosional dan spiritual secara bersamaan.
Harga daging Sapi yang meroket di pasaran hingga berkisar Sembilan Puluh Ribu Rupiah sampai Seratus Sepuluh Ribu Rupiah per kilo gramnya. Entah sengaja " dibuat " untuk menyambut Ramadhan ataupun faktor lainnya. Yang jelas, seharusnya harga - harga kebutuhan pokok dapat diprediksikan dan dikendalikan. Tidak ada " Invisible hands ", melainkan perencanaan ekonomi yang matang dari pemerintah. Akhir – akhir ini memang, Indonesia lebih cenderung bergerak kearah Ekonomi Neo Liberal.
Tapi sudahlah, daripada mengurusi Sapi yang tak habis persoalannya, dapatkah kau dengar itu ?!.
by Facebook Comment

Kamis, 11 April 2013

Religiusitas, Keberagaman dan [ DIS ]



Religiusitas1 dan keberagaman oleh Metropolelightberry2 didekati melalui bagaimana subjek menghargai ketidakmampuan. Tema [ DIS ] diangkat dari kata disability, yang berarti ketidakmampuan. Bagi Metropolelightberry, apabila kita memposisikan diri sebagai kaum difabel, tentu akan tidak sangat mngenakkan dianggap sebagai individu yang tidak mampu. Kata [ DIS ] memiliki sifat konotatif, yang seharusnya sudah tidak lagi digunakan. Menurut kelompok ini, sudah saatnya kita memiliki empati dan membuang jauh judgment konotatif terhadap disabel.


Catatan Kuratorial Workshop [ DIS ]


Parallel Events, Disabel
The working team of [ DIS ] project with the students and the teachers
at The Special-Needs Public School, SLB Negeri I Bantul

Source  Post Event Catalogue Parallel Events and Festival Equator Biennale
Jogja XI Equator #1
by Facebook Comment

Minggu, 03 Maret 2013

Rivers Of The World : Tales of Rajamala


Tidak bisa dipungkiri, peradaban dunia banyak dibangun dari peradaban sungai. Begitu pentingnya sungai bagi peradaban, maka selayaknyalah manusia berkomitmen dan konsisten untuk menjaga, menggunakan dan memanfaatkan sungai sebagagai sarana kehidupan.
Selain dugunakan sebagai sumber air minum, dan kebutuhan air lainnya, sungai juga digunakan untuk mengairi perkebunan dan pertanian. Di beberapa tempat, sungai juga dimanfaatkan sebagai jalur transportasi juga tempat jual beli ( Pasar Terapung ). Diantara kebudayaan dunia yang dibangun dari peradaban sungai adalah peradaban Mesir yang tergantung pada Sungai Nil, Mesopotamia yang memanfaatkan Sungai Eufrat dan Sungai Tigris, China dengan Sungai Kuning, dan India dengan Sungai Gangga. Begitu juga di Nusantara bagaimana kerajaan besar maritim Sriwijaya dibangun oleh Sungai Musi dan Batanghari, dan tidak lupa di Jawa Sungai Bengawan Solo juga ikut andil dalam membangun kebudayaan Mataram.
by Facebook Comment

Senin, 04 Februari 2013

Rebo Pungkasan ; Harmonisasi Budaya, Religi Dan Ekonomi



Tradisi Rebo Pungkasan Di Indonesia

Tradisi Rebo Pungkasan berkembang di daerah Jogja, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Rebo Pungkasan ( Rebo Wekasan, Rebo Kasan ) merujuk pada ritual yang dilaksanakan Hari Rabu terakhir Bulan Sapar ( Syafar ) setiap tahunnya. Dari penelitian literer, Ritual Rebo Pungkasan bersumber dari Kitab Mujarrobat Ad Dairoby Al Kabir karya Ahmad Bin Umar Ad Dairoby ( wafat 1151 H ), Kitab Kanzu An Najah Wa As Surur Fi Al Ad`iyah Allati Tasyrohu As Shudur karya Abdul Hamid Quds, Kitab Al Jawahir Al Koms karya Muhammad Bin Khothiruddin Al Atthar ( wafat 970 H ), Kitab Hasyiyah As Sittin dan sebagainya. Pada intinya menerangkan bahwa, di Hari Rabu terakhir Bulan Syafar akan terjadi banyak malapetaka. Umat Islam diwajibkan untuk berdo`a dan sholat pada hari tersebut sebagai penolak bala. Namun semua anjuran sholat di Hari Rabu terakhir Bulan Syafar, tidak satupun merujuk pada nash Qur`an dan Hadits.
by Facebook Comment

Rabu, 30 Januari 2013

Festival Kesenian Yogyakarta Atawa Festival Keistimewaan Yogyakarta


    Yogyakarta adalah Kota Pelajar dan Budaya. Belajar dan berbudaya. Kegiatan seni budaya menjadi ruh dan identitas kota.
Festival Kesenian Yogyakarta ( FKY ) merupakan acara tahunan yang dihelat Dinas Kebudayaan bekerja sama dengan seniman, akademisi dan praktisi seni budaya. Wadah bagi aneka pertunjukan seni tradisi dan kontemporer, pameran dagang dan seni, bazar kuliner dan aneka perlombaan.
Tahun ini, FKY XXIV mengambil tema “ Seni Untuk Rakyat “. Berlangsung  selama 2 minggu, 20 Juni sampai dengan 5 Juli 2012 berpusat di Benteng Vredeburg.
by Facebook Comment