Social Icons

Sabtu, 10 Januari 2015

Kisah Pada Sebuah Botol



Coca Cola telah di-amini sebagai minuman anak muda di Indonesia, bahkan diseluruh dunia. Strategi marketing yang dahsyat, “Always Coca Cola”. Seiring kebutuhan minuman tersebut, pembuka tutup botolpun diproduksi secara masal agar memudahkan cara meminumnya.
Tapi lihatlah warung-warung penjaja Coca Cola dipinggir jalan (ditiru teh botol, mengemas teh dalam botol), hanya butuh paku yang menancap dibilah papan di warung yang kemudian dibengkokkan untuk membuka tutup botol. Semudah itulah bangsa ini mensikapi teknologi, yang musti dibilang tepat dan kontekstual terhadap lingkungan sosial; sesuatu yang telah dilakukan berabad-abad!.

Bottle Opener, Bottle Count
Pembuka Botol Digital. Sumber: Otakku.com
by Facebook Comment

Rabu, 07 Januari 2015

Capung; Anak-Anak Kita Lupa Berimajinasi



Dulu, saya menyebutnya dulu, anak-anak desa asyik bermain dengan capung (Kinjeng, ada yang menyebutnya Te erok), mendandaninya dengan kertas, seolah kertas itu sayap tambahan. Biar terbangnya rendah. Juga mengikat ekornya dengan benang jahit, agar terbangnya bisa dikendalikan ataupun beradu terbang dengan yang lainnya. Tetapi mereka hanya berniat bermain, bukan mempermainkan binatang. Tapi kejadiannya memang begitu.
Ada rasa "wah" yang sangat ketika mengendap-endap dari belakang menangkap ekor capung. Kecepatan dan ketepatan, ngencup Kinjeng kata anak desa. Cukup dengan dua jari tangan, jempol dan telunjuk. Kinjeng dan alam. Suara Kinjeng Tangis menandakan akan datangnya musim kemarau.

Kinjeng
Gb. 2. Te erok
Anak-anak negeri ini telah lupa, bahwa reformasi menghilangkan (setidaknya mengarah kesitu) capung-capung itu. Apa capung-capung itu berevolusi morfologi?!.
Yang jelas bermetamorfosis. Aku sudah jarang lihat anak-anak bermain capung di pedesaan.
"Mungkin segalanya telah dewasa" katanya.
Hmm,... bukan sesuatu yang penting. Tapi mari bebaskan anak-anak itu dari ketakutan untuk berimajinasi. Terbang mengawang. Berimajinasi dan meneliti tentang hewan, tumbuhan, dan alam sekitar. Keasyikan bermain dan mempelajari hal-hal baru ataupun lama yang dimaknai secara menyeluruh. 
Namun aku masih lihat, dengar, dan rasa euforia menangkap capung itu.
Ah, inderawiku sedang tidak beres.










Diambil dari status Facebook Panji Cybersufi dengan revisi seperlunya, 24 Juli 2014.
by Facebook Comment

Minggu, 04 Januari 2015

Pembacaan Terhadap Naruto 688: Memata-Matai Sejarah

Saya suka membaca, apa saja termasuk yang remeh-temeh sampai temeh-remeh. Salah satunya komik. Kebanyakan orang melihat gambar daripada membaca dalam aktifitas "ngomik" ini. Memang komik memiliki jenis-jenisnya, dari komik anak-anak, remaja, dewasa sampai komik dengan nilai sastra. Komik dengan nilai sastra ini merupakan salah satu jalur yang dicetuskan Scott McCloud untuk me-re-inventing komik (1).

Saya akan memulai pembacaan tentang manga (Komik Jepang) Naruto chapter 688 "The Sharingan" (translasi versi Mangapanda).

Naruto, Manga, Masashi Kishimoto, Manga Ninja
Naruto 688 The Sharingan, h.17

by Facebook Comment