* Kagem
mendiang Mbah Atmo Pawiro
Daging -
daging tua ini minta disholatkan, kata - kata ini minta dikembalikan
pada asal
mula kata, " mantra " kata Tardji.
Waktu
kembali purba, segala memutih, kosong, transparan, terbekukan.
Cerita
tentang manusia diawali tangisan, diakhiri tangisan.
Lalu
dimana kau letakkan senyuman ?!
pada bibir
keriput berkata, " Tuhan "-kah ?! "
Ah !,
ayolah simbah, bergerakklah !. Kau akan menempuh perjalanan jauh.
Seorang
renta meletakkan smua bebannya pada sebatang tongkat kayu usang.
Dan memang
usang, tergesek kehitaman, coklat, bercak - bercak, halus
karna
dipegang berulang - ulang.
Kambium,
Xylem, Floem membesar semakin besar seperti ruh - ruh
kayu
meloncat. Masai bentuknya.
Tapi waktu
memperbaiki ruhnya sekali lagi menjadi peti.
Seorang
renta bercerita padaku tentang Kupu - kupu Gajah dan Cacing Gelang.
Dahulu (
ketika orang berkata, " dahulu " ), ia bagian dari lampau.
Dahulu
Baginda Nabi Sulaiman memberikan sebuah untuk Kupu - kupu.
Kalung
liontin gemerlapan. Sebuah untuk cacing, dhodhot yang gagah.
Kupu -
kupu dirayu, cacing ingin pertukaran.
O udara,
segala hal dilaluinya !.
Seorang
renta teruslah berkisah.
Keduanya
bertukar. Kupu - kupu terbang rendah, dodor dhodhotnya.
Antara
beban dan terbang, semua mengambang.
O udara,
segala hal dilaluinya !.
Cacing
tanah kedinginan, berkalung gemerlapan.
" Le, tahukah kau Kupu - kupu Gajah ?! "
O udara,
segala hal dilaluinya !.
Lalu
setiap Oktober dingin slalu terdengar gema yang basah
; " Kupu - kupu Gajah ,... Endhi dhodhotku,...
Kupu -
kupu Gajah ,... Endhi dhodhotku,... "
Gema
Basah
Luka
Sunyi,
lilitaning bunyi " i "
Kisah itu
akan slalu mampir lagi menginap pada Oktober dingin.
Hujan
kelabu terus berjatuhan,...
" Kupu - kupu Gajah ,... Endhi dhodhotku,...
Kupu -
kupu Gajah,...Iki kalungmu,... "
Lalu kau
!,
ya kau !,
menganggap
itu kisah usang.
O udara,
segala hal dilaluinya !
O O2,
oxygent to my soul
Kami hirup
udara sebab milik-Mu lah udara itu
Kami
hembuskan udara sebab milik-Mu lah udara itu
Di negeri
yang kaya ini, mungkin hanya udara saja yang gratis.
Mungkin
begitulah suara kematian.
Nenek
renta bagian ruang waktu kuno akhirnya kembali menjadi Jawa.
Ruang,
waktu, segala hal ihwal, keadaan - keadaan uzur, relasi, segala
reparasi,
regenerasi materi, non materi, segala hal yang tidak kami ketahui,
bersama
sistem serta kuasa Tuhan ;
Nenek dan
kakek dipersatukan kembali dalam keabadian rumah kedamaian.
Tepat di
Utara rumah sederhana kami.
" Adakah ikatan yang demikian itu kau sesali ?! "
Tentang
Kupu - kupu Gajah dan Cacing Gelang, aku percaya saja
sebab aku
begitu mencintai nenek.
Lalu
ruang, waktu, benda, non bendawi rebutan warisan
Bantul,
17 September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda akan memperkaya wawasan.