Perkembangan
Seni
Tatoo
yang terjadi di masyarakat Barat, jika ditinjau dari akar seni
tradisionalnya sebenarnya dipengaruhi oleh tradisi budaya dari
Indonesia. Di Mentawai
1
misalnya, masyarakat telah lama mengenal tatoo,
karena banyak masyarakat Vietnam hidup disana dan mengenalkan tatoo.
Begitu juga di Jawa, tatoo
berjenis tribal telah dikenal sebagai seni tradisional yang telah ada
pada jaman dahulu.
“
Namun sebagai seni modern yang popular, tatoo
banyak dikembangkan di dunia barat, hal ini berkaitan dengan
berkembangnya juga dunia industri termasuk dalam Seni
Iatoo
itu sendiri “, jelas Laine Berman, Phd
seorang Arkheolog Amerika yang juga pengamat Budaya Jawa.
Lebih
lanjut dikatakan, kalau dilihat dari kaca mata seni, tatoo
perlu diapresiasi. Di Amerika sendiri Seni
Tatoo
sangat dihargai karena memang apresiasi masyarakat disana lebih
mengarah pada seni. Masyarakat Amerika tidak berpikiran negatif
terhadap Seni
Tatoo
karena hampir rata – rata masyarakatnya menjadikannya sebagai
identitas dirinya, oleh karena itu perkembangan tatoo
sangat pesat.
Sementara
di negara – negara berkembang termasuk Indonesia, hanya sedikit
yang mampu menjadikan tatoo
sebagai simbol karakter diri . Situasi seperti ini menempatkan tatoo
sebagai unsur negatif 2.
Masyarakat Indonesia belum mampu melihat tatoo
sebagai sebuah seni. Masyarakat Indonesia jangan terlalu dipaksakan
unttuk sebuah hal liberal yang belum tentu masyarakat memahami arti
liberal itu sendiri.
“ Karena jika Masyarakat Indonesia tidak mampu menerjemahkan arti liberal, yang terjadi justru bukan kemajuan melainkan kemunduran pada masyarakatnya. Sehingga yang dipahami hanya kebiasaan – kebiasaan buruk yang sebenarnya dapat dikatakan ekses kebebasan 3 “, papar Laine.
Untuk
itu ia mengharapkan agar sebaiknya Masyarakat Indonesia harus belajar
memahami bahwa
tatoo
adalah bagian dari ekspresi atas perjuangan mencapai kemajuan
dirinya, sehingga tatoo
sebagai sebuah seni mampu memberikan nilai positif pada masyarakat.
“ Maraknya tatoo sebagai gaya hidup populer di Indonesia, lebih banyak nampak pada terjebaknya Masyarakat Indonesia terhadap penafsiran yang salah tentang apa yang disebut modern “, katanya.
“ Kesalahan yang sangat vital adalah ketika Masyarakat Indonesia melihat Budaya Barat sebagai sesuatu yang diikuti secara mentah, sehingga ada anggapan bahwa yang disebut sebagi modern adalah free sex, Narkoba, al kohol dan tatoo “, ujar wanita yang mendapat gelar Ph.d dari Georgetown University.
Diadaptasi
dari : Yudi, 2006.
Seni Tatoo Perlu Diapresiasi.
Dalam
Natasha
Magazine
( Edisi III, November – Desember ). Yogyakarta :
CV. Heidi Citra
Mediatama.
Catatan
Akhir “ Apresiasi Terhadap Seni Tatoo “
1
Kepunahan
tradisi tatoo
di Mentawai sekarang ini disebabkan oleh berbagai hal. Ditilik dari
sejarahnya, Agama Protestan masuk ke Mentawai sejak 1901 merupakan
agama yang paling keras melarang kepercayaan lama Orang Mentawai
dibandingkan dengan Katholik yang masuk sejak 1955 dan Islam 1952.
Pada
Orde Lama pun telah dikeluarkan SK No. 157/ PROMOSI/1954 yang
memerintahkan Suku Mentawai meninggalkan tradisi tatoo
dan kepercayaan mereka, Arat
Sabulungan.
2
Tahun 1983 – 1985 di Indonesia terjadi operasi penumpasan besar –
besaran tindak kriminalitas yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden
Soeharto, terkenal dengan sebutan “
Penembak Misterius “ ( Petrus ).
Orang yang memiliki tatoo
dianggap sebagai pelaku krimal, penjahat, gali yang wajib dibunuh.
Simak
pengakuan Soeharto mengenai Petrus
dalam biografinya ;
Ramadhan
KH,
1989. Soeharto
: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya.
Jakarta : Citra Lamtorogung Persada .
Kasus
ini juga terekam dalam bentuk sastra ;
Seno
Gumira Ajidarma,
1993. Penembak
Misterius, Cetakan I Edisi I.
Pustaka Utama Grafiti.
Seno
Gumira Ajidarma,
2007. Penembak
Misterius, Cetakan IV Edisi II.
Yogyakarta : Galang Press.
Pernah
diterjemahkan Patricia
B. Henry
dalam “
Misterius Shooter Trilogy ; Killing Song, The Sound of Rain and Roof
Tiles, Grrrh ! “
dimuat dalam Teri
Shaffer Yamada ( Ed ),
2002. Virtual
Lotus Modern Fiction of South East Asia.
Michigan : University of Michigan Press.
3
Beautiful Mendhi |
Diperlukan berbagai perspektif dalam memandang tatoo
; segi agama, kesehatan, bisnis, seni dan budaya, dll. Agar orang
mampu menempatkan diri dalam memaknai dan menyikapinya.
Sebagai
perbandingan kajian mengenai Seni Tatto,
berkembang juga seni menggambar tubuh --- katakanlah demikian ---
dalam kultur Islam.
Henna
dikenal
secara lokal di seluruh Timur Tengah, Afrika Utara disebut sebagai
Pacar
atau
Hene,
Mendhi
atau Mehendi
di India dan Pakistan.
Henna
merupakan bubuk warna untuk menghias rambut dan kulit yang terbuat
dari daun hancur Tanaman
Lawsonia Internis Henna,
semak tinggi seperti tanaman yang tumbuh subur di iklim yang panas
dan kering. Daun tersebut ditumbuk halus untuk dijadikan Henna
Paste.
Kebiasaan
menggambari tubuh ( biasanya tangan dan kaki ) ini terkait budaya dan
tradisi di padang pasir. Kita bisa menemuinya pada wanita yang
menghias diri dengan Henna,
khususnya dalam festival keagamaan dan pernikahan.
Sekarang
semakin berkembang menjadi Henna
body art.
Adapun
perbedaan antara tatoo
dengan Henna,
tatoo
menggunakan tinta pigmen yang disisipkan dalam kulit yang menyebabkan
ia permanen dengan menggunakan media tajam untuk memasukkannya
kedalam kulit. Sedangkan Henna
menggunakan bubuk tanaman yang ditumbuk halus dan hanya ditempelkan
kulit ( diukir diatas kulit ) bukan disisipkan, getah dari Henna
akan meresap perlahan kedalam kulit dan menempel sementara pada kulit
sesuai siklus pergantian kulit.
Sebenarnyalah,
Islam memberi ruang yang cukup untuk mengembangkan kesenian dan
kebudayaan lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda akan memperkaya wawasan.